Kya - Kya Kembang Jepun
Surabaya memiliki bangunan tua dengan nilai sejarah. Seperti kawasan
Kembang Jepun atau biasa disebut Kya-kya Wisata Kota Tua Pecinan. Cat gedung
dengan ragam warna untuk menarik wisatawan datang dan lebih mengenal dan
menikmati kota tua di Surabayasebagai ikon baru di Surabaya
DPD BKPRMI Surabaya melakukan perjalanan mengenal kota Surabaya lebih
dekat dengan berkunjung ke Kya-kya Wisata Kota Tua Pecinan .
Kya-Kya Surabaya merupakan tempat yang dulunya ramai sebagai pasar malam
di kawasan pecinan di bagian kota Surabaya. Di sepanjang jalan Kembang Jepun
didirikan kios-kios yang menjual berbagai macam makanan baik masakan Tionghoa,
makanan khas Surabaya maupun makanan lainnya.
Kata kya-kya diambil dari salah satu dialek bahasa Tionghoa yang berarti
jalan-jalan. Kembang Jepun dulunya merupakan kawasan bisnis utama dan pusat
kota Surabaya. Walaupun bukan menjadi kawasan utama, kawasan kya kya surabaya
tetap menjadi salah satu pusat bisnis hingga saat ini.
Kawasan Kya-Kya Surabaya ini terkenal sebagai pusat perdagangan grosir,
yang kemudian dikenal sebagai CBD (central business district) I Kota Surabaya.
Kembang Jepun mempunyai akar sejarah yang sangat panjang, sepanjang perjalanan
Kota Surabaya.
Perjalanannya penuh dengan rona-rona, sesuai warna yang dilukiskan
zamannya. Sejak zaman Sriwijaya, kawasan di sekitar Kembang Jepun menjadi
tempat bermacam bangsa tinggal. Banyak pedagang asing yang menambatkan
kapal-kapalnya di lokasi dimana kemudian menjadi Kota Surabaya.
Di situ pulalah, perjalanan sejarah menorehkan garis membujur dari timur
ke barat kota, Jalan Kembang Jepun. Tegak lurus dengan Kalimas, jalan ini juga
menjadi ikon Kota Surabaya yang silih berganti tampil membawa perannya. Pada
zaman Belanda, pemerintahan saat itu membagi kawasan menjadi Pecinan di selatan
Kalimas, kampung Arab dan Melayu di Utara kawasan itu, dengan Jalan Kembang
Jepun sebagai pembatasnya.
Bangsa Belanda sendiri tinggal di Barat Kalimas yang kemudian mendirikan
komunitas "Eropa Kecil". Jalan Kembang Jepun dulunya dinamakan
Handelstraat (handel berarti perdagangan, straat artinya jalan), yang kemudian
tumbuh sangat dinamis.
Pada zaman pendudukan Jepang lah nama Kembang Jepun menjadi begitu
terkenal, ketika banyak serdadu Jepang (Jepun) memiliki teman-teman wanita
(kembang) di sekitar daerah ini. Pada era dimana banyak pedagang Tionghoa
menjadi bagian dari napas dinamika Kembang Jepun, sebuah Gerbang kawasan yang bernuansa
arsitektur Tionghoa pernah dibangun di sini.
Banyak fasilitas hiburan didirikan, bahkan ada yang masih bertahan
hingga kini, seperti Restoran Kiet Wan Kie.
Letak Kya Kya Surabaya berada di samping Jembatan Merah ataupun Jembatan
Merah Plasa dan Juga Kya-Kya surabaya tidak Jauh dengan Kawasan wisata Religi
Sunan Ampel.
1 Komentar
Prediksi Togel HK Mbah Bonar 10 Februari 2020 Ayo Pasang Angka Keberuntunganmu Disini Gabung sekarang dan Menangkan Hingga Ratusan Juta Rupiah !!!
BalasHapus